“ (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (QS. An-Nuur:15)
Dari Umar bin Alkhaththab رضي الله عنه, katanya: “Ketika terjadi perang Khaibar, ada sekelompok dari sahabat-sahabat Nabi صلی الله عليه وسلم datang menghadap padanya, kemudian mereka mengatakan: “Fulan itu mati syahid dan Fulan itu juga mati syahid,” sehingga akhirnya mereka menyebutkan nama seseorang lalu mereka berkata: “Fulan itupun mati syahid pula.” Lalu Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda: “Tidak sama sekali, Fulan itu saya lihat masuk dalam neraka karena sebuah baju burdah atau baju kurung yang dikhianatkannya – yakni disembunyikan dari hasil rampasan peperangan.” (Riwayat Muslim)
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya صلی الله عليه وسلم bersabda: “Adakah engkau semua tahu, siapakah orang yang pailit – bangkrut – itu?” Para sahabat menjawab: “Orang pailit di kalangan ‘ kita ialah orang yang sudah tidak memiliki lagi sedirhampun atau sesuatu benda apapun.” Beliau صلی الله عليه وسلم lalu bersabda: “Orang pailit dari kalangan ummatku ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi kedatangannya itu dahulunya – ketika di dunia – pernah mencaci maki si Anu, mendakwa serong kepada si Anu, makan harta si Anu, mengalirkan darah si Anu – tanpa dasar kebenaran, pernah memukul si Anu. Maka orang yang dianiaya itu diberikan kebaikan orang tadi dan yang lainpun diberi kebaikannya pula. Jikalau kebaikan-kebaikannya sudah habis sebelum terlunasi tanggungan penganiayaannya, maka diambillah dari kesalahan-kesalahan orang-orang yang dianiayanya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, selanjutnya orang itu dilemparkanlah ke dalam neraka.” (Riwayat Muslim)
Sumber : evisyari.wordpress.com