Siapa yang nggak seneng kalo’disayang sama ortu? Siapa  juga yang nggak seneng kalo disayang sama temen? Jawabannya pasti  NGGAK ADA! Tidak ada satupun manusia yang nggak seneng kalo’ disayang  sama orang lain, baik orang tua, sahabat, teman, atau mungkin someone  special nya. Ehm ehm… pasti rasanya seneeng banget kalo’ kita disayang  sama orang yang juga kita sayangi. Bayangkan! Apa yang terjadi jika kita  disayangi orang tua kita. Bayangkan pula jika kita disayangi oleh  sahabat kita, oleh guru kita, bahkan mungkin oleh kepala sekolah kita!  (Duuuh… jadi murid kesayangan dong, hehehe…). Pasti rasanya bahagia dan  bangga sekali kan? Itu baru disayangi oleh manusia, oleh makhluk yang  sama seperti kita. Nah, bagaimana jika yang menyayangi kita itu adalah  Ia yang menciptakan kita, Ia yang selalu melihat kita, berada di dekat  kita, Tuhan kita? Allah Azza wa Jalla? Wuaaah… Pasti luar biasa rasanya…  betul?! 
Kasih  sayang dapat diwujudkan dengan berbagai macam cara. Ada orang yang  menunjukkan rasa sayangnya dengan terus memberikan perhatiannya. Ada  pula orang yang menunjukkan rasa sayangnya dengan membelikan beraneka  ragam benda yang disukai orang yang ia sayangi. Ada juga yang  menunjukkannya dengan sering mengganggu atau mengusili ‘sayang’nya  (biasanya kakak laki-laki, hehe…) Namun, ada pula yang menunjukkan rasa  sayangnya dengan terus mengekang atau mengurung sang tersayang agar ia  aman dari segala macam bahaya.  Atau bahkan ada yang tidak bisa  menunjukkan rasa sayangnya kepada orang yang ia sayangi. Trus, kalo’  kasih sayang Allah itu wujudnya seperti apa? Apakah dengan melimpahnya  harta benda. Atau dengan kekuasaan? Atau kecantikan dan ketampanan yang  kita miliki? Itukah tanda kasih sayang Allah kepada hambaNya?
Dalam Q.S. Al Fajr:15-17 disebutkan, Adapun  manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan  diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: "Tuhanku telah  memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya  lalu membatasi rizkinya  Maka Dia berkata: "Tuhanku menghinakanku" Sekali-kali tidak  (demikian). [Q.S. Al Fajr : 15-17]
Kesenangan  dan kemuliaan yang Allah berikan kepada seorang hamba belum tentu  menjadi sebuah pertanda bahwa Allah menyayanginya. Begitu juga  sebaliknya, kesulitan serta cobaan yang Allah berikan belum tentu  menjadi wujud kebencian Ia kepada kita. Jadi jangan GR dulu dan  buru-buru merasa kalo’ ente pade dah disayang ama Allah. Kita kaji dulu  beberapa tanda kasih sayang Allah kepada kita melalui pedoman hidup  kita. Al-Quran dan hadits Rasulullah.
JIKA ALLAH MENYAYANGI HAMBANYA
Jika Allah menyayangi seorang hamba Nya, maka :
1. Allah mengujinya (baik dengan kesenangan ataupun kesusahan) kemudian menolongnya dengan kesabaran.
Dalam sebuah hadits disebutkan, Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan maka ditimpakan ujian padanya (HR. Bukhari)
Di Al-Quran surat Ali Imran ayat 146 juga disebutkan, ”Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar”.
Ujian  yang Allah berikan, baik itu berupa kesenangan ataupun kesusahan adalah  salah satu bentuk sayangnya Allah kepada kita. Jangan merasa hina jika  Allah timpakan cobaan kepada kita. Jangan pula merasa gagal jika Allah  menakdirkan keburukan kepada kita. Karena apapun bentuk cobaan yang  diberikan, itu semua adalah untuk kebaikan kita, karena Allah menyayangi  kita dan tahu yang terbaik untuk diri kita. Jika kita bersabar dalam  menghadapinya, yakin deh, Allah pasti lebih sayang kepada kita. Justru  kita harus bertanya pada diri sendiri jika merasa aman dari cobaan,  apakah Allah tidak menyayangi kita lagi? (Nah lho...) 
2. Allah akan mencerdaskannya dalam masalah agama.
2. Allah akan mencerdaskannya dalam masalah agama.
"Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kabaikan Maka dicerdaskan dalam masalah agama" (HR.Bukhari-Muslim)
Jelas  banget nih haditsnya. Orang-orang yang disayangi oleh Allah akan mudah  menerima nasihat, mudah memahami ilmu agama, dan dicerdaskan fikirannya.  Semua ilmu mudah sekali mengalir dan terngiang di otaknya. Yang merasa  ilmu agamanya baik boleh lah GR sedikit, hehe... 
3. Allah akan memudahkan dalam menjalankan kewajiban-Nya.
Abu Hurairah R.a berkata Bersabda  Rasulullah saw, Allah Swt berfirman:
Dan  tiada mendekat kepada Ku seorang hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku  sukai daripada menjalankan apa yang Aku wajibkan atasnya (HR.Bukhari)
Hadits  ini menelaskan bahwa Allah menyukai amalan wajib, akan mudah sekali  bagi Allah membuka pintu keridhoannya melalui amalan wajib ini. Dan  orang-orang yang dikasihiNya lah yang akan mendapat kemudahan dalam  melaksanakan semua kewajibannya. Semua perintah yang Ia berikan serasa  mudah dilaksanakan, tidak ada halangan yang berarti. Semuanya lancar dan  mudah, inilah wujud lain sayangnya Allah kepada hamba yang  dikasihi-Nya. Ia akan memudahkannya untuk terus memdekat kepada Allah. 
4. Allah menjadikannya berpegang teguh (cinta) pada sunnah.
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(Q.S. Ali Imran:31)Rasulullah  adalah Habibullah, kekasih Allah. Allah akan mengasihi orang-orang yang  mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah. Dan jika Allah menyayangi hambaNya,  Ia akan menolongnya.
5. Allah menjadikannya seorang yang dermawan yang selalu berinfaq serta menjadikannya ahli ilmu yang selalu menyampaikan ilmunya.
Dari Ibnu Umar, berkata Rasulullah Saw, ”Tidak boleh iri kecuali dalam dua hal: Seseorang yang diberi Allah kepandaian tentang Alquran, maka diamalkannya dan dikajinya sepanjang siang dan malam, dan seorang yang diberi kekayaan hartamaka ia infaqkan sepanjang siang dan malam. (HR. Bukhari Muslim)
Hmm...,  kita tidak diperbolehkan iri kecuali pada dua perkara diatas. Ini  menunjukkan bahwa dua hal tersebut adalah hal yang luar biasa dan patut  dicita-citakan oleh setiap insan. Hanya Allah lah yang berhak memberikan  sifat yang terpuji ini. Ini berarti, Allah memang memberi keistimewaan  kepada hambaNya yang ia kasihi dan tidak memberinya kepada hamba yang  lain. Wah, kita diistimewakan sama Allah... senangnya... :)
Pantaslah  kita diperbolehkan iri kepada dua hal ini, karena keduanya adalah tanda  kasih sayang Allah, dan berarti orang yang demikian adalah orang yang  dicintai Allah. Rasa iri ini harus memacu kita untuk mengetahui rahasia  bagaimana si fulan mendapatkan kasih sayang Allah sedangkan kita tidak.  Kita harus memacu amalan kita dan menjauhi maksiat agar kita juga  disayang sama Allah. 
6. Allah akan menjaganya dari apa yang diharamkan-Nya.
Dari Abu Hurairah Ra: Bersabda Rasulullah Saw,” Sesungguhnya Allah cemburu, dan cemburu Allah Ialah mencegah seseorang mengerjakan apa yang diharamkan-Nya" (HR.Bukhari-Muslim)
Siapapun  tidak akan rela jika orang yang disayangnya melakukan hal yang tidak  baik. Tidak akan ia membiarkannya menjauhinya dan berpaling darinya.  Begitu pula Allah. Ia akan menjauhkan hamba yang ia sayangi dari apa-apa  yang haramkanNya. Perkara haram yang paling besar adalah syirik. Maka  orang yang Allah kasihi tentu memiliki keimanan yang begitu besr kepada  Allah tanpa keraguan sedikitpun. Apakah kita sudah seperti itu?
  
7. Allah akan mematikannya dalam keadaan husnul khatimah atau dalam keadaan syahid.
Husnul  khotimah menandakan ia akan masuk syurga, sedangkan mati syahid  menandakan ia terbebas dari pertanyaan kubur dan hisab, maka ia telah  mendapatkan sesuatu yang besar yang tidak Allah berikan kepada semua  hambaNya. Hanya ia yang Allah sayangi saja yang berhak mendapatkannya.
HOREE!! AKU DISAYANG ALLAH...
HOREE!! AKU DISAYANG ALLAH...
Betapa indahnya hidup kita jika Allah benar-benar menyayangi kita. Tidak ada yang lebih berharga di dunia ini selain menjadi hamba yang disayangi dan dikasihi oleh Yang Maha Penyayang.
Yang  pasti, jika seseorang menyayangi orang lain, pasti ia ingin selalu  berada didekatnya, membahagiakannya, dan memberikan yang terbaik  untuknya. Begitu juga dengan Allah. Allah akan selalu ingin hamba yang  Ia sayangi selalu berada dekat dengannya, dan memberikan yang terbaik  untuk hamba tersebut. Dan yang diatas tadi adalah sarana mendekatkan  diri kepada Allah, dan yakinlah itu semua untuk kebaikan kita juga baik  di dunia maupun di akhirat. Jika kita merasa belum disayang sama Allah,  dekati terus Allah dari segala penjuru, agar kelak, kita bisa bertemu  dengan Nya dan menatap wajahNya di Syurga. Jangan sampai kita tidak  mendapatkan kasih sayang dari Allah dan mari kita berlomba-lomba  mendapatkan kasih sayang dariNya. Subhanallah...
Wallahu’alam bi showab
Semoga bermanfaat...
Dikutip dari : http://nandahanyfa.blogspot.com/ 

 
